Nothing, but full interisting of things

Minggu, 23 September 2012

Tanda Tanya (?)

Secara singkat Film ? mengisahkan hubungan antara 3 keluarga yang mempunyai perbedaan etnis dan agama. Ketiganya hidup berdampingan dalam lingkungan yang dikelilingi oleh Masjid, Gereja dan Klenteng. Dalam hubungan kehidupan sehari-hari adakalanya terjadi konflik karena perbedaan-perbedaan pandangan. Namun seringkali pula mereka saling mendukung dengan segala pengertian atas perbedaan – perbedaan tersebut.
Dengan berbagai perbedaan pandangan hidup dan agama, pada akhirnya mereka semua menemukan satu kesamaan tentang hidup yang lebih baik dalam tatanan kebersamaan dan toleransi. (http://filmtandatanya.com/sinopsis/)
KETIDAKLOGISAN
1.       Di adegan awal diperlihatkan bbrp pemuda bersarung yg mau berangkat ke mesjid mengolok2 seorg pemuda keturunan Tionghoa yg sedang lewat dg panggilan : CINA. Sampai akhirnya si pemuda  terpancing dan membalas dg panggilan TERORIS, sehingga terjadilah pengeroyokan trhdp pemuda Cina tadi. Untunglah datang Ustadz mereka (David Chalik) yg memisahkan perkelahian mereka.
KEJANGGALAN : Adegan ini terlalu dipaksakan, seolah ingin menunjukkan pemuda Islam suka menghina dan berantem,  walau pun mungkin saja terjadi dalam dunia nyata. Tapi terasa berlebihan, masa sih mau berangkat masjid utk sholat kok sempet2nya menghina org dg panggilan CINA. Dan kok berani-beraninya si pemuda Cina membalas hinaan itu dengan makian TERORIS ke 4 pemuda bersarung, di tengah-tengah keramaian pasar. Tidak logis.
2.       Sesampainya di Masjid, si Ustadz mempimpin sholat berjamaah, tetapi 4 pemuda tadi malah nongkrong di luar. Ketika diajak oleh temannya yang lain utk sholat, mereka malah menolak dg alasan kesal dg si Ustadz yg tidak membela mereka, tapi malah memarahi.
KEJANGGALAN : Adegan ini  juga tidak logis. Rasanya terlalu berlebihan  sikap 4 pemuda Muslim yg sdh berniat sholat akhirnya kok malah nongkrong di luar mesjid karena malas berjamaah dg si Ustadz  yg menjadi  Imam.  Gak segitunya, kale.. Jelas si pembuat film tidak paham tentang Islam.
3. Di film ini, Revalina S Temat yg berperan sebagai Menuk digambarkan sebagai seorang perempuan sholehah, berjilbab dan jadi  istri Soleh yg masih menganggur. Dia bekerja di rumah makan yang menjual menu masakan Cina yang tidak halal alias ada babinya milik Tan Kat Sun.
KEJANGGALAN : Kalaupun ada  majikan seperti itu, tapi rasanya maksa banget deh kalau ada pengusaha rumah makan CIna bermenu babi, yang notabene seorg Cina totok, mempekerjakan pegawai wanita yg berjilbab. Memangnya gak ada pegawai lain yang tidak berjilbab yang bisa dipekerjakan di rumah makannya ? Dan aneh serta maksa banget, ketika ada seorang muslimah berjilbab yang mau utk bekerja di rumah makan Cina dg menu Babi. Sebutuh-butuhnya dia dengan uang, mungkin hanya ada 1 : 10.000.000wanita TAAT BERAGAMA dan berjilbab yang sudi bekerja di tempat seperti itu. Ini menandakan pembuat skenario jga tidak memahami  umat Islam secara benar.

4.       Di film ini Menuk selalu mengucapkan salam Assalamu’alaikum kepada majikannya yg non Muslim, ketika masuk dan pulang kerja.
KEJANGGALAN :  Kelihatan sekali pembuat film ini tidak memahami tentang tradisi mengucap salam umat Islam. Dlm islam, org Islam tidak diperbolehkan  mengucapkan Assalamu’alaikum kpd non Muslim.  Salam itu hanya boleh utk sesama Muslim, karena memang isinya adalah do’a untuk sesama Muslim, bukan  doa untuk Non Muslim. Tapi utk mengucapkan salam dlm bentuk yg lain misalnya Selamat Pagi, siang , dstnya tidak jadi masalah. Nampaknya si pembuat skenario atau film ingin menunjukkan bagaimana saling menghargai walaupn berbeda agama, tpi caranya malah salah dan tidak umum.
5.       Di film ini, diperlihatkan Menuk dibebaskan menjalankan kegiatan ibadahnya berupa sholat  oleh sang majikan yang non Muslim.
KEJANGGALAN : Diperlihatkan dalam beberapa adegan, si majikan melakukan sembahyang sesuai ajaran agamanya, sementara tidak jauh darinya, di ruangan yg sama, di tempat pemujaan yang sama, Menuk menjalankan ibadah sholat menghadap kearah altar pemujaan. Memangnya gak ada ruangan lain sampai shalatpun harus dipaksakan diruang peribadatan umat Budha  ??
6.       Ada adegan seorang wanita Muslim sewot kepada Menuk dan membatalkan pesanan makanannya karena tau restoran itu menjual babi. Padahal  Menuk sudah menjelaskan bahwa utk makanan yg mengandung babi alat2 masaknya semua sudah dibedakan (tidak dicampur). Si pemilik restoran (Tan Kat Sun) dg lapang dada malah menghibur Menuk atas kejadian ini.
KEJANGGALAN :  Memangnya susah ya buat pembeli untuk menilai restoran itu menjual makanan halal atau bukan, kok sampai segitunya merasa kayak ketipu. ? Yang lebih maksa lagi, memangnya ada rumah makan Cina yang menjual makanan bermenu babi yg pemiliknya sampai mau memisahkan pisau, penggorengan dan alat2 lain untuk masak babi dengan yang tidak untuk masak babi. Kok repot amat. Gak sampai segitunya kaleee.. Logikanya kan market dia adalah sesama Tionghoa non Muslim, lha ngapain sampai ribet segala misah2 peralatan ? sudah Jelas2 mayoritas menu yang dia jual babi.
(BERSAMBUNG)
=
Begitulah tulisan beliau. Namun yang menurutku SANGAT TIDAK LOGIS adalah poin nomer 4, jelas sekali survei dan pemantapan Materi tentang KEISLAMAN belum baik dan sesungguhnya.
Tanda Tanya, film tanda Tanya, synopsis film Tanda Tanya, gambar Tanda Tanya, foto Tanda Tanya, logo Tanda Tanya, Hanung, zaskia dan hanung, film hanung bramantyo, biografi hanung bramantyo, hanung budya, Film, download film, download film free, film Indonesia, film blue, film bioskop, Banser, banser nu, logo banser

Tidak ada komentar:

Posting Komentar