Secara singkat Film ? mengisahkan hubungan antara 3 keluarga yang
mempunyai perbedaan etnis dan agama. Ketiganya hidup berdampingan dalam
lingkungan yang dikelilingi oleh Masjid, Gereja dan Klenteng. Dalam
hubungan kehidupan sehari-hari adakalanya terjadi konflik karena
perbedaan-perbedaan pandangan. Namun seringkali pula mereka saling
mendukung dengan segala pengertian atas perbedaan – perbedaan tersebut.
Dengan berbagai perbedaan pandangan hidup dan agama, pada akhirnya
mereka semua menemukan satu kesamaan tentang hidup yang lebih baik dalam
tatanan kebersamaan dan toleransi.
(http://filmtandatanya.com/sinopsis/)
KETIDAKLOGISAN
1. Di adegan awal diperlihatkan bbrp pemuda bersarung yg mau
berangkat ke mesjid mengolok2 seorg pemuda keturunan Tionghoa yg sedang
lewat dg panggilan : CINA. Sampai akhirnya si pemuda terpancing dan
membalas dg panggilan TERORIS, sehingga terjadilah pengeroyokan trhdp
pemuda Cina tadi. Untunglah datang Ustadz mereka (David Chalik) yg
memisahkan perkelahian mereka.
KEJANGGALAN : Adegan ini terlalu dipaksakan, seolah
ingin menunjukkan pemuda Islam suka menghina dan berantem, walau pun
mungkin saja terjadi dalam dunia nyata. Tapi terasa berlebihan, masa sih
mau berangkat masjid utk sholat kok sempet2nya menghina org dg
panggilan CINA. Dan kok berani-beraninya si pemuda Cina membalas hinaan
itu dengan makian TERORIS ke 4 pemuda bersarung, di tengah-tengah
keramaian pasar. Tidak logis.
2. Sesampainya di Masjid, si Ustadz mempimpin sholat berjamaah,
tetapi 4 pemuda tadi malah nongkrong di luar. Ketika diajak oleh
temannya yang lain utk sholat, mereka malah menolak dg alasan kesal dg
si Ustadz yg tidak membela mereka, tapi malah memarahi.
KEJANGGALAN : Adegan ini juga tidak logis. Rasanya
terlalu berlebihan sikap 4 pemuda Muslim yg sdh berniat sholat akhirnya
kok malah nongkrong di luar mesjid karena malas berjamaah dg si Ustadz
yg menjadi Imam. Gak segitunya, kale.. Jelas si pembuat film tidak
paham tentang Islam.
3. Di film ini, Revalina S Temat yg berperan sebagai
Menuk digambarkan sebagai seorang perempuan sholehah, berjilbab dan
jadi istri Soleh yg masih menganggur. Dia bekerja di rumah makan yang
menjual menu masakan Cina yang tidak halal alias ada babinya milik Tan
Kat Sun.
KEJANGGALAN : Kalaupun ada majikan seperti itu,
tapi rasanya maksa banget deh kalau ada pengusaha rumah makan CIna
bermenu babi, yang notabene seorg Cina totok, mempekerjakan pegawai
wanita yg berjilbab. Memangnya gak ada pegawai lain yang tidak berjilbab
yang bisa dipekerjakan di rumah makannya ? Dan aneh serta maksa banget,
ketika ada seorang muslimah berjilbab yang mau utk bekerja di rumah
makan Cina dg menu Babi. Sebutuh-butuhnya dia dengan uang, mungkin hanya
ada 1 : 10.000.000
wanita TAAT BERAGAMA dan berjilbab yang sudi bekerja di tempat seperti itu. Ini menandakan pembuat skenario jga tidak memahami umat
Islam secara benar.
4. Di film ini Menuk selalu mengucapkan salam Assalamu’alaikum
kepada majikannya yg non Muslim, ketika masuk dan pulang kerja.
KEJANGGALAN : Kelihatan sekali pembuat film ini
tidak memahami tentang tradisi mengucap salam umat Islam. Dlm islam, org
Islam tidak diperbolehkan mengucapkan Assalamu’alaikum kpd non Muslim.
Salam itu hanya boleh utk sesama Muslim, karena memang isinya adalah
do’a untuk sesama Muslim, bukan doa untuk Non Muslim. Tapi utk
mengucapkan salam dlm bentuk yg lain misalnya Selamat Pagi, siang ,
dstnya tidak jadi masalah. Nampaknya si pembuat skenario atau film ingin
menunjukkan bagaimana saling menghargai walaupn berbeda agama, tpi
caranya malah salah dan tidak umum.
5. Di film ini, diperlihatkan Menuk dibebaskan menjalankan
kegiatan ibadahnya berupa sholat oleh sang majikan yang non Muslim.
KEJANGGALAN : Diperlihatkan dalam beberapa adegan,
si majikan melakukan sembahyang sesuai ajaran agamanya, sementara tidak
jauh darinya, di ruangan yg sama, di tempat pemujaan yang sama, Menuk
menjalankan ibadah sholat menghadap kearah altar pemujaan. Memangnya gak
ada ruangan lain sampai shalatpun harus dipaksakan diruang peribadatan
umat Budha ??
6. Ada adegan seorang wanita Muslim sewot kepada Menuk dan
membatalkan pesanan makanannya karena tau restoran itu menjual babi.
Padahal Menuk sudah menjelaskan bahwa utk makanan yg mengandung babi
alat2 masaknya semua sudah dibedakan (tidak dicampur). Si pemilik
restoran (Tan Kat Sun
) dg lapang dada malah menghibur Menuk atas kejadian ini.
KEJANGGALAN : Memangnya susah ya buat pembeli untuk
menilai restoran itu menjual makanan halal atau bukan, kok sampai
segitunya merasa kayak ketipu. ? Yang lebih maksa lagi, memangnya ada
rumah makan Cina yang menjual makanan bermenu babi yg pemiliknya sampai
mau memisahkan pisau, penggorengan dan alat2 lain untuk masak babi
dengan yang tidak untuk masak babi. Kok repot amat. Gak sampai segitunya
kaleee.. Logikanya kan market dia adalah sesama Tionghoa non Muslim,
lha ngapain sampai ribet segala misah2 peralatan ? sudah Jelas2
mayoritas menu yang dia jual babi.
(BERSAMBUNG)
=
Begitulah tulisan beliau. Namun yang menurutku
SANGAT TIDAK LOGIS adalah
poin nomer 4, jelas sekali survei dan pemantapan Materi tentang
KEISLAMAN belum baik dan sesungguhnya.
Tanda Tanya, film tanda Tanya, synopsis film Tanda Tanya, gambar
Tanda Tanya, foto Tanda Tanya, logo Tanda Tanya, Hanung, zaskia dan
hanung, film hanung bramantyo, biografi hanung bramantyo, hanung
budya, Film, download film, download film free, film Indonesia, film
blue, film bioskop, Banser, banser nu, logo banser